Universitas Mulawarman (UNMUL) menggelar Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-63 di GOR 27 September UNMUL pada Jumat (27/9/2025) dengan tema Smart UNMUL Harmony in Life. Peringatan hari jadi UNMUL berlangsung khidmat dan penuh semangat dihadiri jajaran pemerintah daerah, mitra kerja sama, dan sivitas akademika UNMUL.

Acara dibuka dengan doa dan salam pembuka, dilanjutkan sambutan Rektor yang menegaskan bahwa tema Smart UNMUL Harmony in Life mencerminkan komitmen UNMUL untuk terus membangun sinergi baik internal maupun eksternal. 

Dalam kesempatan ini, Rektor UNMUL Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si, IPU., ASEAN Eng., memaparkan perjalanan sejarah UNMUL yang berdiri pada 27 September 1962 dengan empat fakultas, dan kini telah berkembang menjadi 15 fakultas serta 105 program studi. Berbagai capaian membanggakan juga dipaparkan, mulai dari peringkat EduRank yang menempatkan UNMUL di posisi 39 nasional dan Webometrics yang menempatkan UNMUL di peringkat 29 nasional, tertinggi di Kalimantan.

“Saat ini UNMUL memiliki 34.134 mahasiswa aktif dengan penerimaan mahasiswa baru sekitar 5 ribu sampai 6 ribu setiap tahun serta lulusan mencapai 4 ribu hingga per tahun. Dari sisi sumber daya manusia, UNMUL memiliki 1.524 dosen, termasuk 93 guru besar, di mana 58 di antaranya dikukuhkan dalam tiga tahun terakhir. Untuk mutu akademik, tujuh program studi telah meraih akreditasi internasional dan 18 program studi lain sedang dalam proses, diiringi rencana pembukaan Fakultas Keolahragaan, Kedokteran Hewan, Peternakan, dan Teknologi Informasi serta transformasi digital kampus dan inovasi pembelajaran berbasis kecerdasan buatan,” urai Prof. Abdunnur.

Puncak acara diwarnai orasi ilmiah oleh Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Dr. Myrna Asnawati Safitri, S.H., M.Si., berjudul “Mensakralkan Semesta: Harmoni dengan Alam, Pembelajaran dari Kota Hutan IKN”. 

Dalam paparannya, Dr. Myrna mengajak hadirin untuk merefleksikan hubungan manusia dengan alam dan mengkritisi paradigma antroposentris yang memicu eksploitasi lingkungan. Ia menekankan pentingnya kesadaran harmoni antara manusia dan alam melalui lima prinsip, yaitu rasa syukur, kasih sayang, pengorbanan, penghormatan, dan aksi kolektif.

Menurut Dr. Myrna, pembangunan IKN bukan sekadar pemindahan ibu kota, tetapi juga “pertobatan nasional” untuk mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan melalui konsep forest city yang menyeimbangkan fungsi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Melalui momentum Dies Natalis ke-63, UNMUL menegaskan tekadnya menjadi universitas berstandar internasional yang berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara, serta terus hadir sebagai sarana pendidikan tinggi yang unggul, harmonis, dan berdaya saing global.

Penulis: Daffa Abi Permana

Editor: Sulkarnain

Foto: Aril Khaerul Imam