- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Kampus Berdampak kini menjadi arah baru transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Lebih dari sekadar menghasilkan lulusan unggul dan publikasi ilmiah, perguruan tinggi diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Melalui pendekatan yang adaptif, inklusif, dan kolaboratif, kampus dituntut untuk tidak hanya berada dalam menara gading, tetapi hadir aktif menjawab tantangan sosial, ekonomi, hingga lingkungan di sekitarnya.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Kampus Berdampak sebagai kelanjutan dan penguatan dari semangat Kampus Merdeka.
Program ini menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung melalui pengabdian masyarakat, riset aplikatif, kewirausahaan sosial, dan inovasi berbasis kebutuhan riil.
Dengan semangat “dari kampus untuk masyarakat,” Program Kampus Berdampak hadir sebagai bentuk nyata transformasi pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui berbagai program unggulan seperti PPK Ormawa, Magang Berdampak, hingga beasiswa berbasis kontribusi, inisiatif ini membuka ruang luas bagi kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah daerah untuk membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
No. | Aspek | Kampus Berdampak |
1. | Fokus Utama | Pemberdayaan masyarakat dan kontribusi nyata terhadap masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan |
2. | Tujuan | Menjadikan perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang memberi dampak langsung bagi masyarakat |
3. | Pendekatan Pembelajaran | Pembelajaran berbasis aksi yang melibatkan pengaplikasian ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah nyata |
4. | Program Unggulan | Penguatan kapasitas organisasi mahasiswa, magang berdampak, kewirausahaan, program pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi riset berbasis aplikasi |
5. | Keterlibatan Mahasiswa | Mahasiswa berkontribusi langsung dalam proyek yang memberikan solusi nyata untuk masyarakat dan dunia industri |
6. | Peran Perguruan Tinggi | Menjadi pusat solusi untuk masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta inovator sosial |
7. | Kolaborasi dengan Pihak Lain | Kolaborasi lebih luas dengan masyarakat, pemerintah, industri, dan lembaga riset untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan |
8. | Pengukuran Dampak | Dampak diukur melalui kontribusi langsung kepada masyarakat, peningkatan kualitas hidup, dan pengembangan ekonomi lokal |
9. | Visi Jangka Panjang | Menyiapkan perguruan tinggi yang berperan aktif dalam membangun Indonesia Emas 2045 dengan dampak sosial yang luas |
Program Kampus Berdampak meliputi:
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa: Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dilanjutkan dan diperkuat untuk mendorong mahasiswa terjun langsung membangun desa tertinggal, memberdayakan UMKM lokal, mengelola dan melestarikan lingkungan, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta menguatkan peran perempuan dan anak di komunitas.
Gerakan mahasiswa melalui organisasi di kampus diharapkan menjadi simpul transformasi sosial di tingkat akar rumput.
Kewirausahaan dan Inovasi Mahasiswa
Kewirausahaan dan Inovasi Mahasiswa: Kemdiktisaintek terus mendorong Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi di kalangan mahasiswa.
Program ini telah melahirkan ribuan usaha rintisan (startup) baru yang berkontribusi pada ekonomi kreatif.
Selain itu, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diperkuat untuk merangsang inovasi berbasis riset aplikatif; karya-karya mahasiswa terbaik dipamerkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) setiap tahun.
Bahkan direncanakan diadakan Kompetisi Kampus Berdampak khusus untuk mendorong lahirnya inovasi dan solusi kreatif di perguruan tinggi.
Magang dan Pembelajaran Industri
Magang dan Pembelajaran Industri: Sebagai kelanjutan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) pada era MBKM, Ditjen Dikti meluncurkan Program Magang Berdampak.
Program magang ini membuka kesempatan lebih luas bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung di dunia industri dan sektor profesional, sekaligus memastikan proyek/pekerjaan yang dikerjakan mahasiswa magang memberi dampak nyata bagi masyarakat atau perusahaan.
Harapannya, mahasiswa tak hanya mendapat sertifikat, tapi juga berkontribusi menyelesaikan permasalahan riil selama magang.
Penguatan SDM dan Riset
Penguatan SDM dan Riset: Dalam kerangka Kampus Berdampak, Ditjen Dikti memperluas akses berbagai beasiswa dan program peningkatan kapasitas bagi mahasiswa dan tenaga pendidik.
Misalnya, Beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) Batch IX tahun 2025 kembali dibuka, memungkinkan sarjana unggul menempuh studi S2 hingga S3 dalam 4 tahun dengan skema joint degree bersama perguruan tinggi dan lembaga riset internasional.
Ada pula Beasiswa Tendik “Tut Wuri Handayani” bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk studi lanjut, terutama diperuntukkan bagi dosen/staf di daerah agar meningkatkan profesionalisme.
Kemdiktisaintek juga mendorong joint research dan kolaborasi global melalui program Beasiswa Kolaborasi Internasional, seperti Indonesia–Austria Scholarship Program, kerja sama dengan Coventry University, Stipendium Hungaricum, dan lain-lain.
Bagi mahasiswa dari wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), disiapkan Program Pra-Pascasarjana 3T berupa beasiswa dan pembekalan akademik khusus agar mereka dapat melanjutkan studi pascasarjana dan kembali membangun daerah asal.