Universitas Mulawarman

Berita

Universitas Mulawarman

Sobat Bumi Unmul Tanam 150 Bibit Mangrove dan Luncurkan Program Budikdamber

Samarinda, 6 september 2025 - Sobat Bumi Universitas Mulawarman melaksanakan Aksi Sobat Bumi Jilid #1 dengan tema "Bumiku Asri, Pangan Berdikari" melalui dua kegiatan utama yaitu penanaman mangrove dan program budidaya ikan dalam ember (budikdamber).

Kegiatan penanaman 150 bibit mangrove dilaksanakan di Desa Tanjung Limau, Muara Badak. Lokasi penanaman berada di pinggir jalan yang berbatasan langsung dengan pesisir laut yang rawan abrasi.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Aksi Sobat Bumi yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas partisipasi seluruh pihak yang turut mendukung kegiatan ini. Beliau juga menekankan bahwa aksi penanaman mangrove bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, melainkan langkah nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh saudari Nurul Fatihah, selaku Ketua Komunitas Pokdarwis Muara Badak. Dalam kesempatan tersebut, beliau menuturkan,

"Terima kasih kepada Sobat Bumi yang telah peduli terhadap pesisir Muara Badak. Semoga kehadiran aksi ini dapat mendorong warga untuk semakin sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan mangrove."

Lebih lanjut, beliau juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat berkesinambungan, tidak berhenti hanya pada satu momentum saja, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Dukungan dari generasi muda dianggap penting, sebab merekalah yang akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan di masa depan.

Setelah sesi sambutan, acara berlanjut dengan penyampaian materi mengenai manfaat mangrove serta nilai ekonominya. Pemateri pertama yang di sampaikan oleh bapak Ramlan menekankan bagaimana mangrove berperan penting sebagai penyangga ekosistem pesisir sekaligus memberikan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan masyarakat, seperti peluang wisata berbasis lingkungan.

Materi berikutnya disampaikan oleh bapak muhammad mansur yang merupakan ketua pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) muara badak yang membahas tata cara penanaman mangrove. Sesi ini tidak hanya bersifat teori, melainkan juga diikuti praktik langsung di lapangan. 

"Lokasi penanaman kali ini cukup strategis. Selama ini, ketika air laut pasang, ombak sering kali menghantam kendaraan yang melintas sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat," ujar Muhammad Mansyur.

Ia menambahkan, kendaraan yang terkena air asin berisiko cepat berkarat dan rusak. Dengan adanya mangrove, diharapkan pesisir lebih terlindungi sekaligus menjaga aktivitas warga tetap aman.

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai komunitas dari Kecamatan Muara Badak yang bahu-membahu menanam mangrove bersama mahasiswa. "Kami percaya, sekecil apa pun langkah kebaikan yang kita lakukan hari ini akan memberi dampak besar bagi bumi di masa depan," tutur Ikhsan, ketua aksi sobat bumi universitas mulawarman.

Setelah penanaman mangrove selesai, rangkaian kegiatan Sobat Bumi berlanjut ke program kedua, yakni budidaya ikan dalam ember (budikdamber), Sebanyak 15 ember yang nantinya berisi bibit ikan dan tanaman diberikan kepada warga di kawasan sawah Belimau, Betapus. 

Program ini dilaksanakan pada 7 September 2025 di kawasan sawah Belimau, Betapus. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya yang berfokus pada pelestarian lingkungan pesisir, budikdamber hadir sebagai solusi sederhana namun inovatif untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan di tingkat lokal.

Ikhsan, perwakilan Sobat Bumi Universitas Mulawarman, mengatakan bahwa program budikdamber ini diharapkan dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat Desa Belimau Betapus. "Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu warga dalam mewujudkan kemandirian pangan. Semoga aksi ini bisa terus berlanjut dan memberi dampak nyata bagi desa," ujarnya.

Budikdamber sendiri dikenal sebagai metode yang cukup praktis karena hanya membutuhkan ember sebagai media. Di dalamnya, masyarakat bisa membudidayakan ikan sekaligus menanam sayuran di bagian atas ember. Konsep ini menjadi solusi cerdas, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan lahan.

Salah seorang warga, pak Natirun, yang turut serta dalam program ini, menceritakan pengalamannya dengan antusias. "Budikdamber ini sangat membantu karena kami bisa memanen ikan sekaligus sayuran. Jadi, tidak perlu sering-sering ke pasar lagi, dan tentu bisa mengurangi pengeluaran dapur," jelasnya. Baginya, manfaat nyata dari budikdamber bukan hanya soal pangan, tetapi juga kemudahan dan penghematan yang dirasakan langsung oleh keluarga.

Lebih dari sekadar solusi pangan, budikdamber menjadi wujud nyata kolaborasi antara Sobat Bumi Universitas Mulawarman dengan masyarakat Desa Belimau Betapus. Melalui langkah sederhana seperti ini, harapan tentang kemandirian pangan dan kepedulian lingkungan perlahan tumbuh di hati warga. Bagi Sobat Bumi, keberhasilan program ini bukan hanya diukur dari banyaknya ember yang terisi, melainkan dari tumbuhnya kesadaran bahwa menjaga bumi sekaligus memenuhi kebutuhan hidup bisa berjalan beriringan.

 

Tanggal : 11 September 2025

MAngrove pertamina sobat bumi