- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Universitas Mulawarman
One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Mulawarman (UNMUL) telah resmikan diluncurkan di Ruang Lecture Theatre, di Gedung Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si., UNMUL HUB, secara luring dan daring melalui zoom, Kamis (29/8/2024). Peresmian ini dihadiri oleh Rektor UNMUL, para Wakil Rektor, para Dekan Fakultas, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Ketua Senat UNMUL, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, UPT Perkasa dan Mahasiswa. Turut hadir pula Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek, Sara Heydari selaku Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID/Indonesia, Woutrina A. Smith, DVM, MPVM, PhD., selaku Direktur Proyek USAID-OHWNG University California Davis.
“Keberadaan OHCC UNMUL diharapkan menjadi wadah kolaboratif yang merangkul seluruh cakupan Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk daerah prioritas seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Wadah ini juga diharapkan menjadi think tank pemerintah lokal dalam memitigasi kemunculan zoonosis, perubahan iklim, deforestasi, dan lainnya yang akan berdampak signifikan terhadap ekosistem,” ujar Rektor UNMUL, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya.
Situasi aspek kesehatan saat ini memang mengkhawatirkan. Dalam beberapa minggu ini, kasus Monkeypox atau MPOX mulai merebak di Indonesia. Selain itu, beberapa kasus DBD juga ditemukan di beberapa daerah, termasuk Kota Samarinda. Selain,One Health merupakan suatu pendekatan, bukan ilmu pengetahuan. Pendekatan tersebut menggunakan berbagai ilmu kesehatan. Maka dari itu, peluncuran OHCC di UNMUL merupakan bagian dari hasil kerja sama antara Indonesia One Health University (INDOHUN) dengan Fakultas Kedokteran UNMUL.
Berangkat dari beberapa peristiwa pandemi sebelumnya, perlu adanya persiapan untuk menghadapi kemungkinan di masa depan. Inilah yang kemudian menjadi urgensi berdirinya OHCC. “Kita tidak mengetahui kapan pandemi berikutnya akan terjadi, tetapi pasti terjadi. Keberadaan OHCC UNMUL sebagai OHCC ke delapan di Indonesia diharapkan mampu membantu kawasan IKN sebagai think tank pemerintah daerah dan menyiapkan SDM-nya,” sambung Prof. dr. Agus Suwandono, MPH., Dr.PH., selaku Koordinator INDOHUN.
Sara Heydari mendukung statement tersebut secara daring melalui zoom. “Amerika Serikat, melalui USAID, berkomitmen untuk memberikan edukasi bagi tenaga kesehatan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon ancaman penyakit melalui pendekatan kolaboratif yang disebut One Health,” lanjutnya sebagai Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia.
One Health adalah pendekatan terpadu yang bertujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem secara berkelanjutan. Konsep ini mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas (termasuk ekosistem) saling terkait erat dan saling bergantung. Pendekatan ini memobilisasi berbagai sektor, disiplin ilmu, dan komunitas di berbagai tingkat masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi ancaman terhadap kesehatan dan ekosistem, sekaligus mengatasi kebutuhan kolektif akan air bersih, energi dan udara, makanan yang aman dan bergizi, serta mengambil tindakan perubahan iklim, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan (OHHLEP).
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT, mengapresiasi peluncuran OHCC UNMUL. Prof. Suning menyampaikan bahwa Kemendikbudristek mendukung pendirian OHCC UNMUL sebagai pusat kolaborasi One Health pertama di wilayah Kalimantan, sekaligus OHCC ke delapan di Indonesia.
“Terbentuknya OHCC UNMUL membuktikan adanya keberlanjutan praktik baik program kolaborasi INDOHUN dan Kemendikbudristek, khususnya untuk untuk menggerakkan pendekatan One Health di perguruan tinggi dalam upaya menanggulangi permasalah kesehatan di wilayah yang memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah. OHCC selanjutnya juga akan diintegrasikan dengan strategi kolaborasi nasional sesuai UU No.17/2023, yaitu Sistem Kesehatan Akademik/Academic Health System. Kolaborasi antara perguruan tinggi, dunia industri dan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan One Health harus terus dioptimalkan,” pungkas Prof. Suning.
Penulis : Raisha Azzahro
Editor : Sulkarnain
Foto : Hartanto
Tanggal : 29 Agustus 2024