Universitas Mulawarman

Berita

Images Images Images Images Images

Universitas Mulawarman

FKIP UNMUL Kirim Mahasiswa Angkatan Pertama untuk KKN-PLP Internasional di Malaysia

KKN-PLP adalah program penggabungan antara Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), sehingga mahasiswa tidak hanya berfokus pada masyarakat akan tetapi juga berpartisipasi aktif di lingkungan pendidikan dengan pendekatan pengabdian sekaligus pengalaman praktik mengajar di lapangan secara langsung. Program KKN-PLP juga disertai dengan kegiatan asistensi mengajar yang biasanya dilakukan dengan sekolah yang bermitra dan berfokus pada bidang pendidikan pada sekolah tersebut. 

Terdapat beberapa komponen yang terdapat pada program KKN-PLP yaitu mahasiswa, dosen pembimbing lapangan (DPL) dan masyarakat sekolah (guru, murid, dan lain-lain). Dalam prinsipnya melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi (Prodi) untuk mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi dengan sekolah yang bermitra. 

Untuk PLP sendiri memiliki dua tahap yaitu, PLP 1 yang merupakan tahap observasi di sekolah dan pada PLP 2 merupakan praktik mengajar. Sementara KKN biasanya diberikan sebagai mata kuliah terpisah dengan bobot mata kuliah sekitar 3-4 SKS.

Namun, pada tahun ini mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (FKIP UNMUL) mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti KKN-PLP Internasional yang merupakan program dari FKIP UNMUL yang bermitra dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Sekolah Indonesia Kuala Lumpur atau disingkat SIKL adalah sekolah internasional Indonesia di Kuala Lumpur. 

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur didirikan pada tanggal 10 Juli 1969, dengan usia yang sudah lebih dari setengah abad sekolah ini memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak WNI di Malaysia, terkhusus mereka yang tinggal di sekitar Kuala Lumpur. 

Sekolah ini menggunakan kurikulum pendidikan nasional yang berlaku di Indonesia sehingga berdasarkan data terbaru, kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Merdeka. Hal ini memastikan bahwa para siswa mendapatkan pendidikan yang setara dengan yang ada di dalam negeri. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur juga memiliki Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) KBRI Kuala Lumpur, yang menyelenggarakan ujian kesetaraan (Paket A, B, dan C) untuk WNI yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal di sekolah. 

Kegiatan ekstrakulikuler seperti pelatihan seni tari, musik gamelan, dan angklung rutin diselenggarakan untuk memperkuat identitas budaya siswa. Guru-guru di SIKL tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai duta budaya Indonesia.

Pada tahun ini terdapat 1 kelompok KKN-PLP Internasional yang mengikuti program kerjasama FKIP UNMUL dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan merupakan angkatan pertama dalam program kerjasama tersebut. Dalam kelompok tersebut terdiri dari 4 mahasiswa FKIP yang memiliki perbedaan program studi. Mahasiswa UNMUL yang mengikuti program tersebut adalah Ferdi Pebrian (PPKn 22), Siti Maria Mawar Dinata (Pendidikan Biologi 22), Shabrina Widhyasari (BK 22), dan Aglesya Obrines Linggi (Pendidikan Bahasa Inggris 22). 

Aktivitas mengajar di luar negeri mampu memperkaya kompetensi pedagogi mahasiswa, memberikan mereka pengalaman dalam adaptasi budaya dan juga dapat mengembangkan inovasi metode pengajaran yang berbasis teknologi dalam media pembelajaran modern. Kehadiran mahasiswa UNMUL di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur juga sekaligus dalam membangun ikatan pendidikan antara institusi di Indonesia dan Malaysia. Dalam pelaksanaannya mahasiswa harus memiliki kesiapan mengajar dakam konteks sesuai dengan ilmu yang dipelajari pada saat dikampus sehingga tidak saja mendengarkan teori akan tetapi mampu menerapkannya dalam pelaksanaan dilapangan. 

Pada pelaksanaannya terutama pada asistensi mengajar mahasiswa membantu guru dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas sesuai dengan bidang jurusan yang ditekuni. Termasuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat ditanamkan dengan baik secara berkesinambungan sebab menurut salah satu anggota kelompok KKN-PLP yang mengikuti program ini, penguatan wawasan terkait dengan nusantara dan kewarganegaraan amat diperlukan dalam membangun karakter peserta didik yang cinta akan tanah air yang berlandaskan pada Pancasila.

Bersamaan dengan kegiatan program KKN-PLP Internasional di SIKL yang diselenggarakan selama bulan Agustus yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia dengan itu mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti upacara kemerdekaan yang diselenggarakan oleh KBRI untuk Malaysia yang berlokasi di Kuala Lumpur. Juga terdapat berbagai elemen masyarakat yang merupakan WNI sehingga tercipta rasa kekeluargaan walau keadaan yang cukup jauh dari keluarga dan tanah air.

Sebagai program perintis, KKN-PLP Internasional ini juga menghadapi tantangan, mulai dari kendala finansial dan logistik yang kerap menjadi faktor pertimbangan bagi mahasiswa untuk mengambil program KKN di luar daerah, hingga tantangan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang siswa yang sangat beragam. 

Namun, tantangan-tantangan ini juga menjadi bagian esensial dari proses pembelajaran, mendorong mahasiswa untuk mengembangkan ketahanan, kemandirian, dan kemampuan memecahkan masalah. 

Program perdana ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan bagi kolaborasi internasional di masa depan. Keberhasilan kelompok pertama ini tidak hanya akan membuktikan kelayakan model KKN-PLP Internasional, tetapi juga akan menginspirasi fakultas lain di UNMUL untuk mengadopsi program serupa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan di UNMUL dan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi individu yang kompeten dan berwawasan global, sejalan dengan visi universitas untuk terus maju di kancah internasional.

 

Penulis: Ferdi

Editor: Sulkarnain

Tanggal : 29 Agustus 2025

Program KKN-PLP SIKL Sekolah Indonesia Kuala Lumpur UNMUL Malaysia