Universitas Mulawarman

Berita

Universitas Mulawarman

Forum KEE Wehea-Kelay: Potensi Penelitian Tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Bentang Alam Wehea-Kelay merupakan salah satu kawasan dengan tipe ekosistem hutan hujan tropis, lebih tinggi 50% wilayahnya merupakan dataran rendah dan sebagiannya adalah hutan dataran tinggi. "Maka dari itu terlihat jelas kapasitas, peran dan kontribusi UNMUL dalam penelitian lingkungan akan sangat berkontribusi dalam pencapaian tujuan pengelolaan Wehea-Kelay itu sendiri," ucap Suyitno Ketua Forum KEE Wehea-Kelay dalam Kuliah Umum di Ruang Meranti Fakultas Kehutanan (FAHUTAN) Universitas Mulawarman (UNMUL), Jumat 13 September 2019

Dalam  perjalanannya, forum KEE Wehea-Kelay telah melaksanakan berbagai program dan penelitian berdasarkan rencana pengelolan yang telah disusun bersama. Berdasarkan hasil penelitian dari Forum KEE Wehea-Kelay tercatat 713 jenis tumbuhan, 507 jenis satwa liar dan 1282 orang utan.

Keberadaan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian di dalam forum ini seperti halnya Fahutan UNMUL memiliki peran dan kontribusi yang penting. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah:

  1. Memperkenalkan KEE Wehea-Kelay kepada mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
  2. Menyampaikan perkembangan-perkembangan terkini dan potensi penelitian tentang konservasi sumber daya alam di KEE Wehea-Kelay, tetrutama konservasi satwa liar dan ekosistemnya.
  3. Mendapatkan masukan-masukan dari pihak yang terkait pengembangan efektivitas pengelolaan KEE Wehea-Kelay dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi sumber daya alam.

Dekan Fahutan UNMUL, Dr. Rudianto Amirta, S.Hut., MP turut hadir dan membuka acara secara resmi. “Beragam disiplin ilmu kami miliki, beragam kepakaran kami miliki, saya berharap bisa menjadi bagian yang kita bisa tuliskan sebagai sebuah kebutuhan sehingga bisa memecahkan berbagai permasalahan yang ada,” ucapnya.

Dengan adanya Forum ini diharapkan menjadikan wadah bagi mahasiswa baik S1, S2 maupun S3 untuk melakukan penelitian di Bentang Alam Wehea-Kelay. Sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat dan memecahkan berbagai permasalahan yang ada dilingkungan masyarakat.

Pada acara inti Kuliah Umum ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama membahas terkait sejarah dan perkembangan kemitraan pengelolaan sumber daya alam di dalam KEE Wehea-Kelay, kemudian sesi kedua membahas Potensi dan perkembangan penelitian konservasi satwa liar dan ekosistemnya di KEE Wehea-Kelay. Dimana pembicara dari kedua sesi tersebut yaitu Muhammad Fadli dari Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kalimantan Timur dan Muhammad Arif Rifki perwakilan dari KEE Wehea-Kelay/YKAN-TNC Indonesia. (hms/rmy)

Foto : Reza Maulana Yusuf

Tanggal : 14 September 2019

Universitas Mulawarman