- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Universitas Mulawarman
Cahaya lampu panggung menari di Auditorium Universitas Mulawarman (UNMUL), Minggu (9/11/2025) malam. Musik pengiring, langkah panitia di balik layar, dan tatapan penonton berpadu dalam satu getaran yang sama: rindu pada seni yang hidup.
UNMUL kembali menjadi rumah bagi para penikmat teater dan sastra dari seluruh penjuru negeri melalui Apresiasi Seni dan Sastra (APSETRA) XIII, yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Yupa. Mengusung tema “Mengukir Prasasti Baru untuk Nusantara”, festival ini menjadi ruang perjumpaan antargenerasi, tempat ide dan kebudayaan saling menyapa dalam semangat kebersamaan.
Selama enam hari, dari tanggal 9 hingga 14 November 2025, teater pelajar dari berbagai daerah Indonesia yang telah lolos kurasi nasional menampilkan karya terbaik mereka di panggung kebanggaan mahasiswa Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut.
Pimpinan Produksi APSETRA XIII, Feby Febriana Hidayat, menuturkan bahwa APSETRA bukan sekadar festival, melainkan wadah bagi generasi muda untuk saling menguatkan.
“Sebagaimana tema yang diusung, kami ingin APSETRA menjadi prasasti baru bagi teater pelajar—tempat anak muda belajar, berkarya, dan saling menginspirasi,” ujarnya.
Feby juga memperkenalkan dewan juri nasional yang hadir memberi pandangan artistik dan kritik konstruktif bagi para peserta: RA. Yopi Hendrawan Utoyo (sutradara dan akademisi teater), Eka Yusriansyah (penggiat sastra dan dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNMUL), serta Sigit Prhabu (penulis dan sutradara dengan kiprah panjang di teater pendidikan).
“Kehadiran mereka diharapkan menumbuhkan dialog kreatif antara pelajar dan praktisi, agar teater pelajar Indonesia semakin berakar dan berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua UKM Teater Yupa, Febriana, menyampaikan bahwa festival ini lahir dari kolaborasi dan cinta terhadap seni.
“APSETRA bukan sekadar agenda rutin, tetapi wujud tanggung jawab kami menjaga nyala seni di kampus. Tahun ini kami ingin menghadirkan festival yang lebih terbuka dan inklusif, tempat teater pelajar dari berbagai daerah bisa belajar bersama,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari UNMUL, melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang diwakili oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kemahasiswaan UNMUL, Ariyanto Budi Setyawan, S.Hut., M.Si.
“Universitas Mulawarman mendorong UKM menjadi ruang tumbuh bagi minat dan bakat mahasiswa. Melalui kegiatan seperti APSETRA, kami berharap mahasiswa terus berprestasi dan mengharumkan nama universitas di tingkat nasional,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina UKM Teater Yupa, Sigit Hadi Suyitno, S.H., menekankan pentingnya seni dalam membentuk nalar kemanusiaan generasi muda.
“Malam ini kita tidak hanya membuka festival, tetapi merayakan hidupnya kembali ruang-ruang ekspresi yang sering hilang dari keseharian kita,” tuturnya.
Bagi Sigit, teater adalah laboratorium kemanusiaan—tempat empati, imajinasi, dan keberanian diuji. Di tengah derasnya arus digital dan pragmatisme zaman, teater hadir bukan sekadar tontonan, melainkan ruang perenungan.
“Dan bila ruang itu belum ada, maka kitalah yang harus menciptakannya. Itulah semangat yang melahirkan APSETRA—rumah bagi tumbuhnya teater pelajar, tempat anak muda belajar mencintai kehidupan melalui seni peran. Dari panggung inilah seni hidup sebagai napas yang menyatukan manusia dalam kesadaran bersama—bahwa kebudayaan adalah jejak paling sunyi yang ditinggalkan manusia untuk mengenang kemanusiaannya sendiri,” ujarnya.
Penulis: Humas
Editor: Sulkarnain
Foto: UKM Teater Yupa
Tanggal : 11 November 2025