“Pada kesempatan ini kami ingin banyak mendengar dari Rektor dan Direktur Politeknik di Kaltim bagaimana permasalahan tentang BOPTN, Beasiswa dan Kepangkatan Dosen. Termasuk saran dan solusinya,” tutur Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, SE., MM dalam pengantarnya.

“Harapan kami melalui pertemuan singkat ini bisa menyerap dan memperdalam aspirasi dari bapak ibu sekalian bersama tim anggota komisi X DPR RI,” imbuh ketua tim kunjungan kerja ini.

Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si sebelum menyampaikan tiga hal pokok pada sub tema memaparkan kondisi perkembangan Unmul yang berdiri sejak tahun 1962. “Sampai saat ini mahasiswa kami berjumlah sekitar 40.000, dengan 14 fakultas, dosen sebanyak 956 orang, 54 guru besar dan doktor diangka 266 orang,” sebutnya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul ini juga menyampaikan kepada seluruh anggota DPR RI Komisi X yang hadir, Unmul sejak tahun 2013 masih sangat kurang mendapatkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). “Dari sisi jumlah Unmul mengalami peningkatan setiap tahun, tapi dari sisi kebutuhan dengan jumlah mahasiswa yang banyak itu tidak cukup. Indikator AFIRMASI harus menjadi perhatian terhadap BOPTN,” tegasnya.

Hadir dalam agenda ini Drs. H. Bere Ali, M.Si selaku Asisten III Pemprov Kaltim, Wali Kota Balikpapan H. M. Rizal Effendi, SE, Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Direktur Politeknik Negeri Samarinda, Direktur Politeknik Negeri Balikpapan, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan perwakilan mahasiswa setiap Universitas. (hms/rob)