- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Universitas Mulawarman
Jika dinilai dari sejarah, maka kebangkitan suatu bangsa selalu bermuara dari gelora optimisme yang kolektif dan semangat pantang menyerah untuk meraih kemenangan dari generasi baru yang disebut pemuda. Hal ini linier dengan nilai-nilai kepahlawanan yakni hadir membawa gerakan positif disela-sela kerinduan dunia akan aktivitas perbaikan.
Distorsi peringatan nilai kepahlawanan yang cenderung menjebak kita dalam nuansa nostalgia harus segera kita ubah. Momentum sejarah perjuangan pemuda telah mencambuk kita untuk segera sadar dan bangun dari keterpurukan yang nyata ditengah asyiknya bermimpi seorang diri.
Peringatan nilai-nilai kepahlawanan mengharuskan kita hadir ke lapangan dan sejenak meninggalkan gadget dari genggaman, sebab situasi masyarakat nyaris jenuh disuguhi retorika semu menuju tampuk kekuasaan. Peringatan kepahlawanan mengharuskan kita bekerja lebih keras & berbicara lebih lantang, sebab negara nyaris kehilangan fungsinya untuk hadir memberikan rasa puas dan tenang bagi rakyatnya.
Pena sejarah ada di tangan para pemuda dan goresannya akan menentukan perubahan apa yang dihasilkan pasca digerakkan. Masihkah angkuh menuruti egoisme individu atau kembali membawa semangat perbaikan yang dihembuskan oleh para pahlawan yang juga pernah muda.
Masih segar dalam ingatan sumpah para pemuda Indonesia yang membuat bangsa kita bermetamorfosa menjadi bangsa bhinneka tunggal ika, menanggalkan perbedaan persepsi menjadi narasi yang menggelorakan semangat optimisme kemerdekaan.
Seharusnya membuat kita sadar, pahlawan tidak lahir dari situasi yang nyaman dan kondisi yang stagnant. Mari menantang zaman dan berdinamika dijalanan untuk membuktikan diri kita adalah bagian dari solusi yang dirindukan masyarakat. Indonesia telah penuh dengan opini dan wacana, bahkan Indonesia sudah kaya akan rencana dan gagasan perbaikan. Lantas apa yang harus kita lakukan?
Yakini bahwa ini bukan sekedar pengkhidmatan kita pada pahlawan dalam upacara semata. Ini adalah momentum yang tepat untuk melanjutkan perjuangan dengan langkah sederhana dan kolektivitas yang mencirikan budaya bangsa kita.
Mari Totalitas dalam berperan, jangan terjebak pada romantisme jabatan yang mendidik kita menjadi pribadi pragmatis dan haus popularitas. Ukirlah solusi dengan mengeksekusi perbaikan yang dirindukan oleh Indonesia dan biarkan sejarah mencatat pahlawan-pahlawan selanjutnya.
Selamat Hari Pahlawan !
Tanggal : 10 November 2015