Usai lolos tingkat wilayah, delegasi Universitas Mulawarman (UNMUL) kembali bertanding dalam pergelaran Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2021 Tingkat Nasional. Mereka adalah La Ode Muhammad Sakaum Muhajir (Fakultas Kedokteran), Talitha Aufha Nabilah (Fakultas Kesehatan Masyarakat) sebagai debater dan Arif Dwi Andika sebagai adjudicator. Kegiatan sesuai jadwal terselenggara mulai hari ini Selasa (31/8) hingga Sabtu (4/9) akan datang.

Pada ronde pertama delegasi UNMUL mendapatkan mosi “Mahasiswa yang baru lulus dewan ini tidak akan memilih untuk menetap dan mengejar karir di kota-kota besar“. Pada kesempatan ini berada satu grup bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, STIKES Papua, Universitas Bengkulu, dan UNMUL sendiri sebagai Oposisi Pembuka. Hasilnya UNMUL berhasil meraih posisi satu pada ronde ini.

Selanjutnya, pendebat UNMUL pada ronde kedua mendapatkan mosi “Dalam konteks pandemi covid Dewan ini menganggap Pelanggaran protokol kesehatan berat seperti (pemalsuan hasil tes, melakukan perjalanan jauh tanpa surat pendukung, membuat dan menyebarkna hoax soal vaksin) sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Bertanding Bersama Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Andalas, Universitas Parahyangan, serta UNMUL sebagai Oposisi Penutup. Pada ronde ini UNMUL harus puas berada di posisi ketiga.

Meski terlaksana secara daring melalui platform zoom meeting, kegiatan yang diinisiasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) ini diharapkan akan membangun 6 C pada diri mahasiswa. Yaitu collaboration (kerjasama), creativity (kreatifitas), critical thinking (berpikir kritis), communication (berkomunikasi), citizenship (kewarganegaraan), dan character (karakter). (hms/rob)