“Total peserta yang mengikuti seminar nasional ini sebanyak 4.000 orang, yang dihadiri oleh 12 Perguruan Tinggi Negeri dan 7 Perguruan Tinggi Swasta,” ujar Adam M. Ramadhan, M.Sc., Apt selaku ketua panitia pada pelaksanaan acara ini.

Dekan Fakultas Farmasi Unmul, Dr. Laode Rijai, M.Si., Drs menyampaikan terimakasih kepada Pokjanas yang telah mempercayakan Unmul sebagai tuan rumah seminar nasional ini. “50 akan menjadi angka bersejarah dengan berlangsungnya acara ini di kampus Unmul. Terimakasih sekali lagi kepada Pokjanas,” tutur Dr. Laode.

“Pertemuan ilmiah seperti ini adalah suatu kewajiban bagi perguruan tinggi. Semoga melalui pertemuan ini kita semua akan mendapatkan inspirasi baru,” imbuhnya.

Hadir dalam acara ini, Sekretaris Jenderal Pokjanas-TOI Dra. Lucie Widowati, M.Si, Apt. Menurutnya tema yang diangkat yakni mengenai Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) dapat menjadi kearifan lokal provinsi Kalimantan Timur. “Semnas ini secara rutin kita selenggarakan, berupa ajang tukar-menukar informasi hasil penelitian. Luaran dari acara ini semoga dapat dimanfaatkan para stakeholder khususnya dibidang obat,” sebutnya.

Rektor Unmul yang hadir dan membuka acara ini secara resmi turut memberikan apresiasi kepada Fakultas Farmasi dan Pokjanas-TOI. “Sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok Unmul yakni dibidang hutan tropis lembab dan lingkungannya, banyak tumbuhan-tumbuhan di Kaltim yang bisa dikaji serta dimanfaatkan untuk menyehatkan bangsa Indonesia,” tukas Prof. Dr. H. Masjaya M.Si.

Untuk diketahui, dihari pertama akan ada penyampaian materi dari dua pembicara kunci. Ir. Yanuardi, MM selaku direktur Budidaya dan Pasca Panen Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Dr. rer. Nat. Chaidir, Apt selaku Kepala Program Teknologi Rekayasa Biomedik, Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT, Jakarta serta beberapa pembicara undangan lainnya. (hms/rob)