Universitas Mulawarman (UNMUL) menjadi kampus ke-14 dari 120 Perguruan Tinggi yang dikunjungi dalam Roadshow Seminar Motivasi. Acara yang diinisasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) UNMUL ini bekerja sama dengan KAMI Indonesia dan MPR RI. Mengambil tema “Spirit of Indoensia” acara ini sukses digelar dan diikuti lebih dari seribu mahasiswa Unmul, Rabu (11/04).

Presiden BEM KM UNMUL, M. Rizaldo dalam sambutannya mengatakan sebagai seorang pemuda harus memiliki visi dan narasi besar yang harus terus melekat di dalam dada. “Hari ini BEM KM UNMUL membawa visi yang diusung yaitu kolaborasi cinta untuk asa Indonesia. Semangat perjuangan seorang mulawarman yang hari ini menjadi identitas kampus kita harus kita wariskan untuk kemudian melakat di dada sebagai wujud dari pada kontribusi yang ingin diberikan kepada bangsa dan Negara,” ucapnya.

Ada tiga pesan, sambung Rizaldo, yang dititipkan oleh pendiri bangsa kita Presiden Soekarno agar bangsa kita dapat berevolusi dan bertransformasi dengan baik. Beliau menyebutnya dengan sebuah trisakti, revolusi dan reformasi. “Pertama bangsa ini harus berdaulat secara politik, kedua harus berdikari secara ekonomi, dan ketiga berkepribadian yang berkebudayaan. Ini adalah sebuah identitas bangsa kita yang majemuk dengan beragam suku bangsa mampu menyatukan visi besar untuk kemudian sama-sama bergerak berkontribusi memperbaiki bangsa dan negara kita,” tambahnya.

“Karena cara terbaik untuk mencintai serta bangga terhadap UNMUL dan Indonesia adalah dengan memberikan karya”, pungkas mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNMUL ini.

Sementara Yusran Darman selaku Direktur Eksekutif KAMI Indonesia menyatakan kegiatan ini terlaksana berawal dari melihat fenomena dunia yang berkembang. “Dari situ kami menemukan benang merahnya. Yaitu perubahan terjadi karena digerakan oleh anak muda dan yang kedua perubahan itu dipicu oleh kemajuan teknologi informasi. Karakter perubahan di masa depan adalah orang-orang yang berjejaring dan kemudian terhubung melalui teknologi reformasi. Karakter muda zaman now yang berbeda dengan karakter zaman old,” tuturnya.

“Lalu kami berfikir untuk membuat platform gerakan yang sinergis bahwa anak-anak muda se-Indonesia mereka saling terhubung dan kemudian saling berbagi pesan-pesan kebaikan. Ini adalah cara kami mempersiapkan anak  muda menjadi pemimpin dan generasi emas di massa yang akan datang,” jelasnya.

Hadir membuka acara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNMUL Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, MP yang turut mengapresiasi acara ini. “Atas permintaan dari CEO KAMI Indonesia, kami tentu bangga menjadi bagian dari acara ini. Kami yakin dan percaya pilihan ini merupakan pilihan yang bijak dan sudah dipertimbangkan matang-matang,” sebutnya.

Dr. Encik juga mengatakan, bonus demografi yang akan datang, yaitu kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak daripada usia yang non-produktif merupakan sebuah tantangan dan peluang bagi pemuda Indoensia. “Saat ini merupakan fase Indonesia untuk memperisapkan dan menyongsong bonus demografi tersebut. Ada syarat yang harus dipenuhi agar kita siap dalam menghadapi bonus demografi. Yang pertama sumber daya yang berkualitas, yang kedua mampu memenangi kompetisi, dan yang ketiga rajinlah menabung. Jangan gunakan pendapatan kita hanya untuk hal yang tidak produktif, terakhir ada peran perempuan harus optimal,” bebernya.

“Mahasiswa sebagai komponen pemuda Indoensia di massa depan akan mengisi pembangunan Indonesia ini. Seminar motivasi ini dalam rangka memberika support kepada ananda semua, sehingga memiliki arah yang jelas dalam hal pembangunan yang diamanahkan kepada para pemuda. Kami yakin dan percaya di tangan para pemuda lah nantinya akan lahir berbagai inovasi yang akan mengantarkan Indonesia ke puncak keemasan,” timpalnya.

Untuk diketahui, seminar motivasi ini menghadirkan empat narasumber yang berkompeten dibidangnya. Diantaranya Mahyudin, ST., MM Wakil Ketua MPR RI sebagai keynote speaker, Dr. Abraham Samad, S.H, M.H Ketua KPK periode 2011-2015, Tubagus Dedi S Gumelar selaku seniman sekaligus Anggota DPR 2009-2014 dan Muhammad Asri Anas selaku CEO KAMI Indonesia. (hms/rob)