“Karakter bangsa lahir dari revolusi mental dan Unmul siap menjadi pelopor. Dalam rangka melakukan perubahan dimulai dengan hati yang bersih,” tutur Prof. Masjaya. Selain itu, menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini ada tiga nilai penting  dari revolusi mental. Yakni integritas, etos kerja dan gotong royong. “Integritas menjadi hal pokok jika kita mau mewujudkan revolusi mental. Didukung dengan etos kerja yang inovatif dan produktif serta semangat kerjasama dan solidaritas,” imbuhnya.

Acara yang terselenggara di Ballroom Hotel Aston Samarinda ini digagas oleh Unmul bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Harapannya melalui acara ini dapat tersosialisasikan gerakan revolusi mental khususnya di perguruan tinggi serta memberikan dan mendorong dalam mengimplementasikannya,” jelas Ketua Panitia, Ir. Asril, M.Si selaku Asisten Deputi Pendidikan Tinggi dan Pemanfaatan IPTEK.

Selain Rektor Unmul, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Asep Supanda, M.Eng juga memaparkan mengenai implementasi gerakan revolusi mental di perguruan tinggi melalui program general education dan Program Hibah Bina Desa (PHBD). “Membangun negeri dapat dimulai dari perguruan tinggi. Mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih kreatif dengan mahasiswa sebagai perantaranya menjadi target dari PHBD ini,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaaan dan Alumni Unmul, Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, MP, para dekan Fakultas Unmul serta perwakilan Perguruan Tinggi Swasta di Samarinda. (hms/rob)