Kamis, 19 Juni 2020, UPT. Layanan Internasional (LI) Universitas Mulawarman (UNMUL) menggelar Web Seminar (Webinar) dengan tema Kampus Merdeka Gate : “Success Story Learning : Managing Teaching and Research under COVID-19”. Dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas (BPKH) Dr. Ir. Bohari Yusuf, M.Si, acara ini diikuti oleh Pengelola Managemen Universitas dan Kepala Unit Layanan Internasional Se-Indonesia dan terbuka untuk umum. Untuk menambah wawasan terkait implementasi Kampus Merdeka khususnya selama pandemi COVID-19 hadir sebagai pembicara perwakilan dari tiga benua; yakni Prof. Ruth Wallace (Dean of The College of Indigenous Futures, Arts and Society, Charles Darwin University), Kelly Chiu (Director of Academic Exchange Affairs, Providence University, Taiwan) dan Dr. Jean - Marie Pincemin (Director of International Relations Poitier University, France).

“Seperti yang kita ketahui, akibat dari COVID-19 proses pembelajaran di Indonesia tidak mengizinkan adanya tatap muka (face to face) didalam kelas dan belum dapat dipastikan berapa lama proses ini akan terus berjalan”, ujar Bohari. “Namun, UNMUL saat ini mengeluarkan kebijakan untuk beberapa pelayanan administrasi serta pelayanan lainnya dapat dilaksanakan secara tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19” ucapnya.

Australia, Prancis dan Taiwan terbukti telah berhasil melewati masa-masa kritis dan sulit akibat gelombang COVID-19 dan saat ini telah mulai melonggarkan aturan-aturan yang diberlakukan selama lockdown. Webinar ini dilaksanakan dengan harapan mendapatkan banyak ilmu baru terkait respon yang seharusnya diberikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penelitian selama kondisi pandemi COVID-19. Selain itu, UNMUL berharap kerjasama antara Australia, PU Taiwan dan PU Prancis ini akan tetap berlangsung dengan baik di masa depan dan memberikan banyak keuntungan bagi mahasiswa serta sivitas akademika.

Lebih lanjut, UNMUL melalui Kantor Urusan Internasional akan melaksanakan seminar online 3 kali dalam sepekan selama 6 minggu berturut-turut dan mungkin saja akan bertambah jika dibutuhkan.  Menutup sambutannya, Bohari mengatakan COVID-19 adalah ujian pertama bagi sistem pendidikan baru di Indonesia dan dia meyakini bahwa kita dapat melewati ini dengan baik. (hms/end)