Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Mulawarman (UNMUL) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Rapat Kerja Tahunan Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan dan Pengajaran Humaniora (P4H) yang ke-4. Acara yang berlangsung dari Kamis hingga Minggu (7—10/11/2024) ini memiliki serangkaian agenda yang berpusat pada isu-isu rumpun ilmu humaniora. 

Peserta kegiatan terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan FIB dari 18 universitas se-Indonesia termasuk UNMUL dan Ketua P4H beserta Sekretarisnya. Selain itu, turut hadir pula 3 Koordinator Program Studi (Kaprodi) beserta dosen-dosen FIB UNMUL dan Ir. Sukartiningsih, M. Sc., Ph. D., IPU., selaku Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Keuangan UNMUL.

Dalam sambutannya, Dekan FIB UNMUL, Prof. Dr. M. Bahri Arifin, M.Hum., menjelaskan bahwa melalui rapat kerja tahunan P4H ini, diharapkan peserta dapat menghasilkan rumusan-rumusan kebijakan yang berfungsi bagi kelangsungan rumpun ilmu humaniora.

"P4H memiliki visi dan misi yang terangkum dalam tagline-nya, yakni ‘Tumbuh dan Berkembang Bersama’. Kedudukan ilmu humaniora di P4H adalah pondasi pemberi warna terhadap perkembangan pembangunan di Indonesia," jelas Prof. Bahri.

Sementara itu, Ketua P4H, Prof. Dr. Herwandi, M.Hum., menuturkan, selain membahas isu rumpun ilmu humaniora, peserta pun akan menyusun langkah-langkah strategis untuk mengembangkan internal P4H yang mencakup kepengurusan, kegiatan, kerja sama dan arah tujuan. 

Prof. Herwandi meyakini kegiatan tahunan P4H ini pun diinisiasi sebagai langkah awal menyadarkan para pemangku kebijakan bahwa ilmu humaniora adalah tameng pertahanan bagi masyarakat agar tetap berpegang teguh pada kebudayaan yang merupakan identitas bahkan jati diri.

Setali tiga uang dengan Dekan FIB UNMUL dan Ketua P4H, Rektor UNMUL  yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Umum, SDM dan Keuangan, Ir. Sukartiningsih, M.Sc., Ph.D.,  IPU., mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang krusial dalam menjaga dan mengembangkan pendidikan humaniora karena lulusan yang dibentuk harus memiliki karakter kritis, berbudaya, serta humanis.

Penulis: Raisha Azzahro

Editor: Sulkarnain

Foto: Mursyid Mugni