“Delapan bulan lalu Unmul menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah. Setelah sebelumnya, Untama yang terpilih sebagai pelaksana Munas ke-III ini mengundurkan diri,” jelas Lukman Renaldy selaku ketua panitia. “Acara yang diselenggarakan dua tahun sekali ini bertujuan untuk menjaga komunikasi dan koordinasi juga merancang kembali AD/ART serta memilih Presiden Himasuperindo yang baru,” tambah mahasiswa FPIK Unmul Ini.

Dekan FPIK Unmul dalam sambutannya turut bangga atas terselenggaranya acara ini. “Selamat datang kami ucapkan kepada para delegasi. Semoga ini bisa menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman serta mencari solusi untuk perikanan yang lebih baik kedepan,” tutur Ir. Sulistyawati, M.Si.

Senada dengan hal tersebut, Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, MP selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni juga berharap akan lahir ide kreatif, inofatif dari pertemuan ini. “Saya berharap hasil dari kegiatan ini dapat menjadi rujukan para ilmuan dan praktisi dalam bidang perairan. Diperlukan pemikiran besar utamanya dari kaum intelektual muda terhadap permasalahan yang ada,” sebutnya.

Munas Superindo ke-III ini dibuka dengan Seminar Nasional bertemakan “Perspektif Air Tawar Di Kalimantan Timur” yang terselenggara di Gedung Rektorat Unmul, Jumat (06/11). Menghadirkan pembicara dari Akademisi, Dinas Perhubungan dan Dinas Perairan Kutai Kartanegara, serta dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), acara ini berlangsung penuh antusias dari para peserta. (hms/rob)