Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024, Bank Sampah Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Mulawarman (UNMUL) dan Bank Sampah Ramli Graha Indah bekerja sama mengadakan kegiatan Tukar Sampah Bernilai dengan Sembako, Token Listrik dan Pulsa Data atau Paket Data. Kegiatan ini dilaksanakan di Faperta UNMUL, Selasa (27/2/2024).

“Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dengan kegiatan tukar sampah bernilai dengan tukar sembako, voucher listrik dan voucher pulsa serta eco enzyme mengacu pada edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 2 tahun 2024 mengenai Hari Peduli Sampah Nasional yang dilatarbelakangi oleh perubahan iklim global yang terus menerus mengalami dengan salah satu faktor penting yaitu terjadinya beberapa titik kebakaran dibeberapa TPA pada tahun 2023, sebanyak 35 yang ada di Indonesia,” kata Ketua Panitia HPSN tahun 2024, Ananda Bayu Saputra, S.P.

Isu permasalahan sampah plastikpun, lanjutnya, pada tahun 2024 menjadi hal yang urgent untuk kita semua. “Maka dari itu, perlu adanya kesadaran dan kepedulian kita dalam meningkatkan dan menjaga kelestarian lingkungan. Akhirnya, kami berkolaborasi dari Bank Sampah Faperta UNMUL bersama Bank Sampah Ramli Graha Indah untuk mengadakan kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional pada tahun 2024,” ucapnya.

Sementara, Dekan Faperta UNMUL, Prof. Dr. Ir. H. Rusdiansyah, M.Si., mengatakan ketika kita berbicara tentang sampah dan perubahan iklim akhir-akhir ini tentu kita wajib untuk prihatin. “Beberapa hari yang lalu sebelum turun hujan, saya pasang thermometer di rumah saya itu ternyata pada saat di siang hari suhu itu ternyata 37 derajat Celsius bahkan hampir 38 derajat Celsius. Kenapa terjadi peningkatan suhu yang drastis tersebut karena sekarang ini banyak lahan kita yang terbuka. Kemudian terjadi penumpukan sampah yang luar biasa,” tutur Prof. Rusdiansyah.

“Akibatnya emisi karbon kita sangat tinggi. Dan ini perlu menjadi perhatian kita. Inilah yang menjadi sebab kenapa Kota Samarinda lebih panas dari biasanya. Khusus kita bicara sampah, saya mengimbau mari kita budayakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Kita harus sadar dan menjunjung tinggi kebersihan,” urai Dekan Faperta UNMUL.

Sementara itu, Rektor UNMUL yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Ir. Sukartiningsih, M.Sc., Ph.D., IPU., mengapreasi kegiatan ini, peringatan peduli sampah tidak pada hari ini saja diperingati seharusnya kita buat hari demi hari bukan pada hari tertentu. “Kalau saya boleh menghimbau semuanya karena sampah selalu ada dekat dengan kita dan setiap hari kita dapati, temui, kita produksi juga,” ungkap Sukartiningsih, Ph.D.

Mari kita mengingat, lanjut Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan, sebaiknya sampah ini diapakan. “Untuk bisa mengatasi sampah dengan cara yang produktif. Kegiatan ini merupakan inisiatif yang luar biasa, untuk kita menggerakkan kesadaran dengan sampah. Ini juga merupakan sejalan dengan program UNMUL yang akan menggalakkan Kampus Sehat,” jelas Sukartiningsih, Ph.D.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Dr. H. Rusmadi, menilai edukasi kepada Masyarakat terkait pengelolaan sampah sudah semestinya dilakukan. Karena selain berdampak ke lingkungan, masyarakat juga dapat menikmati dampak ekonomi dari pengelolaan tersebut.

“Jadi secara ekonomi dapat, cuan dapat, tetapi yang paling penting ya lingkungan kita terjaga. fenomena sampah saat ini telah banyak membawa kerugian. Salah satunya perilaku buang sampah di parit atau di sungai, menurutnya akan membuat kualitas air jadi buruk,” imbuhnya.

Dr. Rusmadi mengapresiasi realisasi ide oleh Faperta UNMUL di HPSN kali ini. Dirinya berharap gerakan ini akan tumbuh secara bertahap dan juga dapat tersebar di banyak tempat.

Dirinya memberi usul kegiatan transaksi sampah ini bisa dijadwalkan. Sehingga masyarakat bisa mengumpulkan sampah sebelum ke bank sampah.

“Hanya memang harus terjadwal misalnya sebuah Bank Ramli Graha Indah mengumumkan bahwa pada hari ini ada tukar sampah dengan token dengan pulsa dengan sembako sehingga masyarakat satu bulan inikan kemudian mengumpulkan sampah,” ujarnya. (hms/zul)

Foto: Hartanto