Ruang Serbaguna Rektorat Unmul, Jumat (18/12) merupakan tempat berlangsungnya Kongres yang direncanakan berakhir Minggu, (20/12) itu.  Selain sebagai wahana komunikasi, ajang berbagi ilmu,  dan bertukar pengalaman, tujuan dari berkumpulnya para mahasiswa teknik lingkungan di Indonesia itu berupaya untuk  meningkatkan peran mahasiswa dalam menghadapi masalah lingkungan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Dr. Ir. H. Encik Akhmad Syaifudin., MP mengapreasi terselenggaranya kongres, karena menurutnya isu lingkungan sudah menjadi tanggung jawab semua pihak salah satunya adalah mahasiswa melalui aksi nyatanya.

“Salah satu langkah kecil yang dilakukan Unmul untuk mewujudkan kelestarian lingkungan yakni dalam waktu dekat, atau tepatnya besok) kita akan menjalankan program pohon asuh yang diikuti oleh 1000 mahasiswa dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan Unmul. Ke depan tidak menutup kemungkinan mahasiswa dari fakultas lain di Unmul juga dilibatkan,” jelasnya.

“Mereka nantinya bukan hanya menanam saja melainkan harus mengawasi pertumbuhan tanamannya karena hal tersebut menjadi syarat kelulusan mahasiswa yang bersangkutan, menurut kami ini merupakan sebuah langlah kecil tetapi dapat berdampak besar ke depan,” tambahnya.

Menanggapi tema talkshow seputar tambang di Kaltim, Dosen dari Fakultas Pertanian Unmul ini mengajak mahasiswa memanfaatkan momentum kongres kali ini agar dapat merumuskan solusi-solusi dan pemikiran operasional yang mudah dilaksanakan atau dapat ditindaklanjuti dalam sebuah aksi nyata di lapangan. (hms/frn)