- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Universitas Mulawarman
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman (FIB UNMUL) menggelar workshop kurikulum Program Studi (prodi) Tari, menandai langkah strategis dalam pengembangan pendidikan seni berbasis kearifan lokal Kalimantan Timur (Kaltim).
Acara berlangsung khidmat, dengan melibatkan sejumlah akademisi. Kegiatan workshop tersebut dilaksanakan di Ruang Lecture Theater, Gedung Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si., UNMUL HUB, Selasa (6/5/2025).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FIB, Prof. Dr. M. Bahri Arifin, M.Hum., yang mewakili Rektor. Prof. Bahri menekankan pentingnya kurikulum yang berpijak pada budaya lokal namun memiliki daya saing global.
“Kurikulum Prodi Tari harus mampu mengakomodasi kearifan lokal Kalimantan Timur seperti budaya Dayak, Melayu Pesisir, dan Kesultanan. Ini menjadi dasar dalam mencetak lulusan yang adaptif dan kreatif,” ujar Prof. Bahri.
Sementara, Koordinator Prodi Tari FIB UNMUL, Eka Yusriansyah, S.Pd., M.Hum., dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kurikulum disusun harus relevan dengan kebutuhan industri di masa yang akan datang.
“Kami merancang kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri seni, mulai dari mata kuliah wajib hingga program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” jelasnya.
Program Studi S1 Tari FIB UNMUL mengusung kajian tari yang berbasis pada wawasan hutan tropis lembap dan lingkungannya. Program Studi ini berperan dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan tari di Kalimantan Timur yang menjadikannya unik dibandingkan dengan prodi tari lainnya di Indonesia.
Kurikulum prodi tari berfokus pada tiga pilar kebudayaan Provinsi Kaltim, yaitu kebudayaan pedalaman, kebudayaan pesisir, dan kebudayaan kerajaan. Tiga pilar ini menjadi ciri khas dalam pembelajaran tari, baik dalam kajian teori maupun praktik.
Dekan FIB UNMUL, Prof. Dr. M. Bahri Arifin, M.Hum., menyampaikan bahwa Fakultas Ilmu Budaya UNMUL sangat membutuhkan bantuan mitra untuk berkontribusi merumuskan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Prof. Bahri menyampaikan bahwa hadirnya Program Studi Tari mendapatkan jatah 40 mahasiswa dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiksaintek) pada tahun ajaran 2025/2026. 30 persen mahasiswa diseleksi melalui jalur SNBP, kemudian 70 persen diseleksi melalui jalur UTBK dan Mandiri.
Dengan diadakannya workshop ini diharapkan dapat menyelaraskan kurikulum OBE dengan Program Studi Tari yang akan menjadi tonggak kebudayaan di Provinsi Kalimantan Timur. UNMUL mendukung penuh segala upaya Fakultas Ilmu Budaya sebagai sarana pengembangan kebudayaan yang akan diwariskan untuk generasi mendatang.
Penulis : Hanny dan Daffa
Editor: Sulkarnain
Foto: Tina dan Marsha
Tanggal : 06 Mei 2025