“Dikatakan sebagai kegiatan intelektual karena pers merupakan sebuah profesi yang mengharuskan memiliki pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang luas. Juga merupakan pekerjaan idealistik serta menuntut indepedensi berkaitan dengan kebebasan, kejujuran dan dapat dipercaya,” papar Guru Besar Alumnus Unviersitas Padjajaran tersebut.

Dalam kesempatan ini, ia juga menjelaskan ada tiga tugas pokok Dewan Pers Indonesia. “Pertama menjaga kemerdekaan pers, karena pers harus menyuarakan kebenaran. Kedua menegakkan kode etik pers dan terakhir melakukan pendidikan pers seperti pelatihan pada hari ini,” ujarnya.

Rektor Unmul, Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si yang membuka pada kesempatan ini mengatakan pemahaman mengenai jurnalistik sangat penting. “Kemajuan suatu bangsa dan negara khususnya universitas salah satunya dipengaruhi oleh informasi yang disampaikan melalui jurnalistik atau kehumasan,” tuturnya.

“Mari kita maknai pertemuan ini. Ini sangat langka, apalagi diprakarsai oleh dewan pers nasional. Semoga pengetahuan yang didapat hari dapat diimplementasikan dengan baik,” imbuh Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul ini.

Diketahui, dalam pelatihan jurnalistik ini para peserta mendapat paparan materi dari beberapa narsumber. Diantaranya, Prof. Bagir Manan selaku Ketua Dewan Pers, M. Ridlo Eisy dan Jimmy Silalahi selaku anggota Dewan Pers. (hms/rob)