Universitas Mulawarman

Berita

Universitas Mulawarman

UNMUL Peringati Maulid Nabi

Civitas Akademika Universitas Mulawarman (UNMUL) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah atau 2018 Masehi. Menghadirkan penceramah asal Jakarta yaitu Ustadz Raden Ahmad Affandi, M.Psi. Acara ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna Lantai Empat Rektorat UNMUL, Jum’at (16/11). Rektor UNMUL Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si menyampaikan terima kasih kepada Ustadz Raden yang berkenan bisa hadir untuk mengisi ceramah dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Kita ingin membuat UNMUL yang bagus, maju rasanya tidak susah karena sudah ada aturan dan ketentuan-ketentuan yang digambarkan oleh Rosulullah. Kalau kita perbandingkan apa yang dialami oleh Rosulullah dalam berjuang rasanya tidak seberat apa yang kita hadapi. Jadi, Yakin dan ikuti saja apa yang menjadi pedoman Rosulullah Insha Allah semuanya kita bisa lakukan. Pada hari ini kita memperingati Maulid Nabi yang rutin kita lakukan setiap tahunnya sebagai bentuk bagaimana memaknai peringatan ini. Bukan hanya seremonil tahunan tetapi nilai-nilai apa yang menjadi ajaran Rosulullah itu mari kita pegang, maknai serta amalkan,” tutur Prof. Masjaya.

Sementara, Ustadz Raden dalam isi tausyiahnya membahas mengenai pribadi Rosulullah men-zero kuadratkan pikiran dan kemampuan sehingga yang akan muncul adalah energi Ketuhanan yang unlimited. “Kalau kau dekat dengan Allah maka Allah akan ilhamkan engkau satu ilmu yang tidak diberikan kepada orang lain, yaitu ilmu kebijaksanaan. Sinergitas dan hubungan melahirkan Izzah untuk kemuliaan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin,” katanya.

Rasulullah, lanjut Ustadz Raden, sebagai pengajar mampu mentransformasi sehingga membentuk karakter building yang kuat di masyarakat. “Empat karakter atau sifat Rosullullah SAW yang patut kita pelajari yaitu memiliki sifat Siddiq, Amanah, Tabligh serta Fathonah. Siddiq adalah orang yang berani bertindak benar disaat situasi tidak benar dan berani mengambil keputusan yang tidak populis karena sikapnya merupakan suatu kebenaran, yang menyampaikan kebenaran melalui sikap yang Integritas,” paparnya.

“Sedangkan Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya, Allah akan memberikan surga kepada oarang yang memenuhi janji. Ketika kita mampu menggunakan segala potensi yang diberikan Allah untuk kebaikan atau kemaslahatan. Tabligh artinya menyampaikan, transparansi. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Rosulullah. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Rasulullah. Dan Fathonah adalah cerdas. Kalau keempat sifat ini dimiliki pengajar maka Indonesia akan maju dan berdaulat. Sifat Rasulullah ini menjadi barometer untuk memajukan negara ini,” pintanya. (hms/zul)

Tanggal : 16 November 2018

Universitas Mulawarman