- Telepon : +(62) 811 555 1962
- Email : humas@unmul.ac.id
- Jam Kerja : Senin - Jumat : 08:00 - 16:00
Universitas Mulawarman
Kunjungan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke Universitas Mulawarman (UNMUL) pada Selasa (8/10/2024) di Gedung Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si., UNMUL Hub, disambut dengan antusias oleh Sivitas Akademika serta para mahasiswa yang hadir. Silaturahmi dalam bentuk kuliah umum bertajuk ‘Membangun Ekosistem Kebudayaan Nusantara’ ini menggaris bawahi pentingnya menopang multikulturalisme di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Acara yang disambut sekaligus dibuka oleh Rektor UNMUL, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN., Eng., ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara beserta tim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Ketua Senat UNMUL, Para Wakil Rektor, Para Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Biro, dan para Dosen.
“Beribu-ribu budaya di Kalimantan yang harus kita jaga bersama. Tidak hanya dilestarikan, tetapi bagaimana memajukan budaya itu sebagai sebuah karakter bangsa,” ujar Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN., Eng., selaku Rektor UNMUL.
UNMUL berkomitmen menghasilkan sumber daya manusia melalui lulusannya yang tidak hanya berintelektual tinggi, tapi juga memiliki kompetensi dan berbudaya. Pulau Kalimantan memiliki banyak etnis yang terdiri dari ribuan sub rumpun suku. Akibatnya, penting untuk menjaga kedamaian dan persatuan yang diiringi dengan pelestarian kebudayaannya. Keragaman ini akan memberikan kekuatan dalam sebangsa setanah air.
"Nusantara harus menjadi lebih dari sekadar pusat administrasi; ia perlu menjadi poros kebudayaan yang menyatukan puncak-puncak kebudayaan daerah sebagai modal sosial yang berharga," pungkas Hilmar Farid, Ph.D., Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sekaligus narasumber.
Ia turut menekankan bahwa konsolidasi yang kuat antar stakeholder, baik itu dari level terkecil seperti komunitas lokal, hingga komunitas ilmiah melalui akademisi dan perguruan tinggi, sangat krusial dalam membangun ekosistem kebudayaan Nusantara. “Komunitas sebagai penjaga pengetahuan lokal, sedangkan perguruan tinggi adalah pusat inovasi yang dapat membantu kebudayaan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Kuliah umum ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para mahasiswa untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia serta menjadikan kebudayaan sebagai penguat identitas dan daya saing bangsa di kancah global.
Kuliah umum yang dihadiri oleh ratusan peserta ini juga menjadi wadah diskusi yang produktif, di mana para mahasiswa dan pelaku budaya lokal saling bertukar pandangan mengenai tantangan serta peluang dalam mengembangkan kebudayaan di Indonesia. Bahwa tantangan modernitas, seperti digitalisasi dan urbanisasi, harus dilihat sebagai peluang untuk memperkuat kebudayaan Indonesia, bukan sebagai ancaman.
Penulis : Raisha Azzahro
Editor : Sulkarnain
Foto : Hartanto
Tanggal : 08 Oktober 2024