Universitas Mulawarman

Berita

Universitas Mulawarman

Fakultas Teknik UNMUL Jadi Tuan Rumah Dalam Peringatan Hari Air Se-dunia yang ke-32

Dalam memperingati Hari Air Sedunia yang ke-32, Fakultas Teknik (FT) Universitas Mulawarman (UNMUL), menjadi tuan rumah dengan topik besar pembahasan yaitu, “Air Untuk Perdamain”. Dihadiri tiga narasumber yaitu, Yosiandi Radi Wicaksono., S.T., M.Sc., Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan 4 Samarinda, Prof. Dr. Ir H. Tamrin, S.T., M.T., IPU., Dekan Fakutas Teknik UNMUL dan Ir. Eko Wahyudi, M.Tech., Sekretaris HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Cabang KALTIM) serta diikuti sekitar 200 peserta, yang sangat antusias dalam mengetahui inovasi dan startegis pengelolaan air di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Hexagon Fakultas Teknik UNMUL.

Air, merupakan hal penting bagi kehidupan mahluk hidup seperti manusia, hewan, dan alam. Hal tersebut, dijelaskan oleh Prof. Dr. Ir. H. Tamrin S.T., M.T., IPU., Dekan Fakultas Teknik UNMUL saat memberikan pemaparan, Jum’at (22/3/2024).

Hampir 70 persen permukaan bumi adalah air. Hal ini menyadarkan kita seberapa pentingnya air bagi kehidupan serta menyadarkan manusia bagaimana cara mengelola air yang berkelanjutan. Sebagai rangkain peringatan hari air dunia penyenggara acara oleh Gus Agung Guntoro S.T., M.T., telah melaksanakan menanam pohon di Bendungan Sepaku Semoi, sosialisasi Goes to School di Kecamatan Sepaku, melakukan pembuatan lubang resapan atau biopori di Kabupaten atau Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

Mengenai kegiatan Air Sedunia yang diselenggarakan dalam kurun waktu 3 tahun sekali dengan Negara tuan rumah yang berbeda-beda. Pada tahun ini kegiatan Word Water Forum (WWF) Indonesia terpilih menjadi tuan rumah yang ke-10, dengan mengusung tema air “Kesejahteraan Bersama”. Kegiatan (WWF) ini diprakarsai oleh Dewan Air Dunia dan pemerintah Indonesia yang akan berlangsung dari 18-24 Mei 2024 di Bali, yang akan di hadiri lebih dari 30.000 orang delegasi dari 172 negara.

Dengan adanya permasalahan iklim dan sumber mata air yang tidak dikelola dengan baik saat ini, masih terdapat 2,2 orang Milliar yang masih hidup dengan air yang tidak aman berdasarkan WHO 2023 dan 115 Juta orang yang minum air permukaan. Serta setengah populasi dunia mengalami kelangkaan air yang parah berdasarkan data di tahun 2022. 

“Mengenai tentang sejarah air sedunia bermula saat diadakanya  Konferensi Perserikatan Bangsa tentang lingkungan dan pembangunan di Rio De Janeiro. Konfernesi ini diadakan pada tahun 1992,” tutur Prof. Tamrin.

Sementara, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan 4 Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono, S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa air di permukaan dunia hanya terbatas sekitar 1 persen, dan sepantasnya membangun reservoar air di permukaan, dan di Kaltim sebagian besar tanahnya ada clay kemungkinan 90 persen tidak ada yang bisa meresap ke tanah, “Oleh karena itu program dari Direktorat Jendral Sumber Daya Air fokus membangun tampungan-tampugan bendungan secara besar ataupun membangun embung skala kecil,” urainya.

Terdapat issue dan tantangan untuk Indonesia maupun Kaltim, setiap perorang memerlukan air perharinya adalah 100 liter jika di konversikan ke jumlah penduduk maka kebutuhan air baku sampai tahun 2030, menjadi 312 Meter Kubik/detik. Sementara saat ini kapasitas yang memenuhui hanyalah 200 Metter Kubik/detik sehingga perlu defisit sekitar 118 Meter Kubik. Hal ini perlu adanya percepatan kebutuhan untuk air baku di Indonesia maupun Kaltim. 

Strategi yang digunakan adalah untuk mengatasi hal ini seperti, membangun bendungan, membangun tampungan air embung, membangun Long Storage dan pembangunan air skala kecil seperti Apsah yang sudah di bangun permanen air hujan untuk level rumah, Setiap air hujan yang dari rumah akan dikelola dengan baik dan digunakan kembali. Serta menyediakan infrastruktur sumber daya air SDA di Wilayah Sekitar Mahakam seperti Sumur dalam, Cekdam Embung, Bangunan Pengedali Banjir, Bending Irigasi, Bendungan, Bangunan Perkuatan Tebing Sungai, Pengaman Pantai dan Waduk. Untuk saat ini sudah terbangun Bendungan yang di Samarinda, Balikpapan, dan Samboja dan diharapkan akan lebih banyak lagi.

Pembinaan kemitraan juga dilakukan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antar stakeholder, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memelihara sungai dari hulu ke hilir, serta melakukan dukungan dengan IKN, untuk menargetkan jangka pendek pada acara 17 Agustus 2024 yang dilaksanakan di Istana Presiden serta melakukan jangka panjang program dengan jangka panjang. 

Konsep yang di gunakan pengelolaan air cerdas atau smart water management. SWM merupakan optimalisasi penggunanaan teknologi informasi dan komunikasi yang menyediakan data real time secara otomatis mengenai sumber daya air dan kondisi lingkungan serta prakiraan kondisi cuaca dan iklim. 

Potensi penerapan SWM dalam pengelolaan sumber daya air sangat luas, meliputi pengelolaan kuantitas, kualitas efisiensi penggunaan air, pemanfaatan keamaanan infrasturktur SDA, penganaan risiko bencana alam yang berkaitan dengan air, serta kekeringan. Dan akan direncanakan menggunakan  menfaatkan data satelit tujuanya untuk melakukan reng forcash serta melakukan modeling hujan ulang tahunan yang terjadi di hulu, yang diharapkan genangan banjirnya dimana saja dan bisa melakukan peringatan siap siaga kepada stakeholder, masyarakat dan petugas banjir.

 

Penulis            : Al Guntur Dzakwan

Editor             : Sulkarnain

Foto/Video     :  Riski & Yusuf

Tanggal : 22 Maret 2024

Unmul water world